KHOIRUUMMAHCILEDUG.SCH.ID, TANGERANG – Pelangi Hijab dan Lembaga Kemanusiaan ACT menggelar nonton bersama (Nobar) film Hayya The Power Of Love 2 bersama Keluarga Besar STP SD Khoiru Ummah Ciledug di Cinema XXI Lotte Mart Bintaro, Sabtu (21/9/2019).
Kepala sekolah STP SD Khoiru Ummah Ciledug, Ustadzah Didi Diah mengatakan, keluarga besar Khoiru Ummah Ciledug mendapatkan undangan khusus dari owner Pelangi Hijab, Ibu Aninditia Santoso untuk acara nonton bersama (nobar) film Hayya The Power Of Love 2. Acara ini lanjutnya, didukung oleh Lembaga Kemanusiaan ACT, Aksi Cepat Tanggap.
“Acara nonton bersama di hari kedua penayangan film Hayya di bioskop-bioskop ternama ini mendapatkan antusiasme yang positif dari masyarakat. Sehingga acara ini begitu meriah dan diikuti mulai anak-anak sampai orang dewasa.” Ujar Ustadzah Didi.
Syekh ‘Atha’ bin Abu Rasytah dalam risalah tanya jawabnya mengatakan bahwa boleh memasuki bioskop untuk menyaksikan film-film yang betul-betul bermanfaat. Syaratnya, barisan wanita berada di ruang yang terpisah dari barisan laki-laki [tidak ikhtilat/campur baur, ed.]. Kondisi itu seperti hadir ke acara diskusi atau seminar.
Alhamdulillah, dalam kesempatan menghadiri undangan untuk menonton film Hayya di Bioskop Cinema XXI Lotte Mart Bintaro ini, Khoiru Ummah Ciledug juga sekaligus mensyiarkan bagaimana format interaksi yang sesuai tuntunan syari'at Islam dalam suatu acara kepada peserta didik yang turut menghadirinya, yaitu tidak boleh terjadi campur baur/ikhtilat antara peserta ikhwan dan akhwat, syukur alhamdulillah pertemuan nobar di bioskop ini dikhususkan hanya bagi peserta akhwat sehingga mencegah terjadinya hal tersebut.
Dari Abu Hurairah dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
" خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا (رواه مسلم رقم 664)
“Sebaik-baik barisan laki-laki adalah barisan pertamanya dan seburuk-buruknya adalah barisan akhirnya. Sebaik-baik barisan wanita adalah barisan akhirnya dan seburuk-buruknya adalah barisan pertamanya.” (HR. Muslim, no. 664)
Ini merupakan dalil yang sangat terang tentang larangan syariat terhadap terjadinya ikhtilath, maka semakin jauh laki-laki dari barisan wanita, semakin baik baginya, dan wanita yang semakin jauh dari barisan laki-laki, semakin baik baginya.
Jika masalah seperti ini diberlakukan di masjid padahal ia adalah tempat ibadah yang suci dimana laki-laki dan wanita umumnya menjauh dari perkara yang dapat membangkitkan birahi, maka memberlakukan ketentuan ini di tempat selainnya tidak diragukan lagi bahwa hal tersebut lebih utama.
Film Hayya The Power Of Love 2 ini mengisahkan perjalanan hijrah seorang jurnalis bernama Rahmat (32). Ia dihantui perasaan bersalah dan dosa di masa lalu. Rahmat sedang belajar bagaimana memahami arti tentang cinta dan keimanan. Ia merasa perlu melakukan hal yang berbeda dalam proses hijrahnya.
Rahmat pun akhirnya memutuskan untuk menjadi relawan kemanusiaan di camp pengungsian perbatasan Palestina. Saat bertugas menjadi relawan kemanusiaan dan jurnalis di daerah tersebut, ia bertemu sosok Hayya (5th), gadis lugu dan yatim piatu, korban konflik di Palestina.
Kehadiran Hayya banyak membawa perubahan terhadap kehidupan Rahmat, hingga suatu ketika Rahmat harus kembali ke Indonesia karena harus menikah dengan Yasna yang membuat Hayya terluka.
Hubungan Rahmat, Hayya dan Yasna tiba-tiba berubah menjadi kompleks, lucu dan menegangkan.
“Film ini begitu berkesan, dengan alur cerita yang apik menceritakan kasih sayang dibumbui nilai kemanusiaan. Dengan ciamik sang sutradara mengemas film ini dengan sentuhan humor yang santun bagi anak-anak.” Komentar Ustadzah Didi usai menonton film tersebut.
Beliau berharap, semoga film Hayya The Power of Love 2 ini sukses tayang di bioskop seluruh Indonesia dan semoga pula lembaga kemanusiaan ACT, Aksi Cepat Tanggap – terus istiqomah menjalankan perannya membantu korban konflik di Palestina.
“Atas nama keluarga besar Khoiru Ummah Ciledug, kami ucapkan banyak terima kasih kepada Pelangi Hijab yang telah mengundang dan memberikan bingkisan kepada seluruh undangan yang hadir saat itu. Semoga sukses dan berkah untuk usahanya.” Imbuh Didi.
Referensi:
1. https://www.radarindonesianews.com/2019/09/bersama-keluarga-besar-khoiru-ummah-pelangi-hijab-dan-act-nobar-film-hayya-the-power-of-love-2/
2. https://islamqa.info/id/answers/1200/dalil-diharamkannya-ikhtilath-campur-baur-laki-perempuan
3. https://www.muslimahnews.com/2019/09/19/hukum-menonton-di-bioskop-jawab-soal-syekh-atha/