KHOIRUUMMAHCILEDUG.SCH.ID - “Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu.” (Hadits Shahih, Riwayat ath-Thabrani)
Masyarakat Riau dan sekitarnya beberapa waktu lalu masih terkepung asap. Meski sudah turun hujan buatan, masih banyak asap yang terus membuat warga menderita. Ada bayi yang meninggal terkena ISPA, warga yang tidak dapat melakukan aktivias di luar rumah karena terlalu pekatnya asap, dan sekolah yang diliburkan untuk menghindari para siswa terkena asap yang semakin membahayakan.
Khoiru Ummah akhirnya bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat. Di Riau, mereka membuat posko kesehatan untuk membagikan masker gratis dan bantuan lainnya untuk para warga yang terkena dampak asap tersebut. Begitu pula Khoiru Ummah Ciledug pun akhirnya ikut bergerak mencari remah-remah kebaikan dari para siswa, orang tua, ustad ustadzah, dan orang tua murid untuk menyisihkan sebagian rejeki mereka untuk menggalang donasi korban asap.
Kepala Sekolah STP SD Khoiru Ummah Ciledug, Ustadzah Didi Diah mengatakan bahwa derita mereka yang di Riau, Kalimantan, dan daerah-daerah yang terdampak asap adalah derita kita semua. “Sudah sepantasnya kita membantu sesama ummatNya, karena begitu Maha Besar Allah yang masih memberikan kita di sini udara segar dan sehat, sedangkan saudara kita di sana menderita, tidak bisa bersekolah, dan harus menggunakan masker kemana-mana. Ada yang sakit, bahkan sampai harus libur sekolahnya untuk menghindari bahaya karena terlalu banyaknya asap dan udara yang sangat tidak sehat di sana. Yuk, kita sisihkan sebagian rejeki kita, uang jajan ananda, untuk membantu teman-teman kita. Insya Allah akan diganti berlipat pahala,” ujarnya.
Oleh karena itu, sejak hari Rabu (25/9) Khoiru Ummah mulai mengumpulkan donasi dari para siswa, ustadz dan ustadzah, serta para orang tua siswa. Ada siswa yang memberikan uang jajannya, ada pula yang memberikan tabungannya di rumah untuk didonasikan. Semua atas kesadaran pribadi tanpa paksaan karena mereka sadar, teman-teman mereka sakit dan butuh bantuan.
Ada satu cerita menarik dari dua siswi kembar Khoiru Ummah. Namanya Zalfa dan Sahda. Mereka masih duduk di kelas V SD. Tidak ada instruksi dari sekolah, tidak ada perintah dari orang tua, dan dengan kesadaran sendiri mereka bergerak pada hari Rabu dan Kamis. Dari pintu ke pintu mereka mengetuk rumah warga komplek di sekitar rumahnya. Mereka memberikan informasi meminta keikhlasan para warga membantu korban ASAP di Sumatera dan Kalimantan. Dengen ekspresi malu-malu mereka menyodorkan kotak donasi dari kotak tisu di rumah. Banyak warga yang kagum dan memberikan banyak doa kepada si kembar. Dua hari itu pun mereka akhirnya berhasil mengumpulkan donasi Rp. 716.000 Masya Allah. Semoga menjadikan rejeki para warga berkah dan makin bertambah, dan si kembar mendapatkan pahala atas kebaikan yang mereka lakukan. Aamiin.
“Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya...”(HR. Muslim)
“Alhamdulillah, pada hari Jumat (27/9) donasi yang terkumpul dari Khoiru Ummah Ciledug berjumlah Rp. 3.120.000 (Tiga Juta Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah). Donasi ini akan langsung kami kirimkan ke rekening Khoiru Ummah Pekanbaru yang menjadi posko kesehatan darurat ASAP di RIAU,” imbuh Ustadzah Didi.
Semoga dengan adanya peristiwa ini, menjadikan kita semakin empati, memberikan ikatan batin ukhuwah terus terjalin dengan terus membangun rasa peduli terhadap sesama di bumiNya dan saling tolong-menolong dalam kebaikan.