Khoiruummahciledug.sch.id - Ayah dan Bunda, Al Qur'an menegaskan bahwa fitrah seorang laki-laki adalah menjadi pemimpin (qawwam) dalam keluarganya, sebagaimana firman-Nya
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka (QS An Nisa ayat 34)
Peran qawwam bagi laki-laki dalam keluarga adalah peran yang mencakup memimpin, menjaga, melindungi, menafkahi dan mendidik. Tentunya, terpenuhinya kapasitas untuk menjadi qawwam tidaklah didapat lewat proses yang instant. Namun hal itu merupakan hasil daripada proses pembentukan yang panjang yang idealnya disiapkan sejak dini lewat pendidikan di keluarga dan sekolah.
Lalu, nilai apa saja yang harus ditanamkan dalam pendidikan keluarga dan sekolah untuk membentuk jiwa qawwam pada seorang anak laki-laki? Berikut ini di antaranya:
Pertama, nilai tanggungjawab. Hal ini dapat ditanamkan dengan melatih anak agar selalu mengingat dan mencatat apa saja yang menjadi perannya: tugas sebagai anggota keluarga di rumah, hal-hal yang harus dilakukan terkait pelajaran di sekolah, dan terbiasa mengecek apakah peran dan kewajibannya sudah dilakukan atau belum. Jika belum, maka anak-anak harus diarahkan untuk meyelesaikannya sebagai bentuk tanggungjawabnya.
Selain itu, latihan bertanggungjawab juga dapat dilakukan dengan melatih anak memperbaiki setiap melakukan kesalahan atau menemui masalah. Anak harus dicegah terbiasa mengandalkan orangtua dalam setiap masalahnya. Sebaliknya, ia harus dilatih agar berpikir mencari jalan keluar.
Kedua, nilai penafkahan. Anak sedari dini mesti terbiasa berbicara tentang uang. Misalnya, setiap barang yang dibeli orangtuanya untuk kepentingan anak, harus disampaikan ke anak bahwa harga barang ini adalah sekian. Bukan bermaksud anak kelak tumbuh menjadi materialistis namun ini penting agar anak memahami bahwa segala sesuatu harus dicapai lewat jerih payah dan kerja keras. Otot penafkahan penting untuk menunjang tanggung jawab sebagai penanggung nafkah kelak.
Ketiga, nilai kepemimpinan dan disiplin. Jika ia memiliki adik, maka harus dilatih agar dia mengayomi dan memimpin adik-adiknya. Selain itu, jika tidak punya adik, maka ia harus dilatih memimpin diri sendiri lewat kedisiplinan. Ia harus terbiasa menulis agenda harian dan menjalankan apa yang sudah diagendakan. Ini modal untuk memimpin keluarga kelak.
Dan terakhir, yang justru paling utama, adalah melatih diri sebagai hamba Allah dengan terbiasa menjalankan ketaatan kepada Allah. Hal ini agar kelak ia menjadi contoh dan pendidik bagi keluarganya. Dan agar perlahan tertanam niat ibadah dalam setiap aktivitas, termasuk dalam memimpin keluarga.
Semoga Allah mampukan dalam mendidik anak laki-laki kita menjadi calon qawwam yang diridhoi Allah Swt. Aamiin.
___________
Yuk Ayah Bunda, mari bersinergi dalam mewujudkan generasi penghafal Al Qur'an yang faqih fid diin dan berkarakter pemimpin peradaban mulia masa depan.
Bersama Keluarga Besar
SEKOLAH TAHFIZH PLUS KHOIRU UMMAH CILEDUG
Tingkat TK & SD
🌐 Info & Pendaftaran
Tingkat SD
Telp/WA: 083899808083 | 08128140712
Tingkat TK
Telp/WA: 089619806512
_______
▪️ www.khoiruummahciledug.sch.id
▪️ www.facebook.com/khoiruummahciledug
▪️ www.instagram.com/khoiruummahciledug
▪️ www.youtube.com/@khoiruummahciledug412